Jumat, 23 Juli 2021

Menjadi badut jalanan untuk menyembuhkan istri dan menafkahi keluarga

 Pandemi COVID19 yang sudah berlangsung hampir setahun sejak diumumkan pada Maret 2020, terus menarik perhatian publik. Suprianto (66) adalah pria asal Pasuruan yang memutuskan untuk menghidupi keluarga dan bekerja untuk menghidupi istrinya yang sakit. Dia adalah badut jalanan.

 Dia melakukan ini dari akhir Desember 2020 hingga hari ini. Alhamdulillah, Mas. Meski tidak aman, kadang dapat Rp 150.000," katanya, Jumat, 22 Februari, di sebuah hotel di Benoit Muda, Sungai Gangga, Sangata Utara. Sejak datang dari Jawa Timur awal Desember lalu, ia sudah menekuni hal ini. telah bekerja selama tiga minggu. Pada titik tertentu, serangkaian hambatan memaksanya untuk mencari penghasilan dari mata pencaharian lain. Dia bekerja sebagai badut di Pasuruan selama tiga minggu.

 Pada pertengahan tahun 2020, karena kondisi keluarga yang miskin, dia saya kehilangan rejeki bersama keluarga di negara Kalimantan yang berjuluk Borneo.“Jujur sudah tidak bisa mengangkat barang lagi…Namanya Strange Job. Kami bisa membantu, um, tolong. Setelah 12 tahun bersama Suprianto, istrinya Amila (55) menderita wasir karena kerja siang malam berjualan sayur di Pasuruan selama lima tahun. Anak sulung dan istrinya tidak memiliki anak, melainkan mengasuh beberapa cucu mantan suami Amila. Ketika ditanya tentang kesehariannya di Sangata, air mata mengalir di pipinya: "Untungnya (perusahaan mail order) sangat murah" Alhamdulillah, terkadang pada seorang ibu (tetangga) di seberang jalan Dengan bantuan. Makanan akan disajikan pada sore hari, Maas. Ibu selalu ada, Maas," kata Suprento.Dia berharap untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai badut jalanan, mengumpulkan dana bisnis, dan membuat kekayaannya sebagai pengusaha.