Selasa, 24 Agustus 2021

Presiden Rusia Vladimir Putin Tegaskan Tidak Akan Ikut campur urusan Afghanistan


Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan bahwa negaranya tidak akan mengganggu urusan internal Afghanistan. Dia mengatakan bahwa Moskow telah belajar banyak dari pengalaman pendudukan yang dilakukan oleh Uni Soviet terhadap Afghanistan tahun yang lalu.

"Kami tidak akan ikut campur dalam urusan internal Afghanistan, atau lihat militer kita dalam konflik di mana seseorang perkelahian satu sama lain," kata Putin pada bagian acara Rusia Bersatu.

"Uni Soviet memiliki pengalaman di negara ini. Kami telah belajar dari pengalaman itu," lanjutnya, dilansir dari situs Arab baru pada Rabu, Agustus 25, 2021.

Rusia menginvasi Afghanistan pada tahun 1979 untuk mendukung pemerintah komunis pada waktu itu saya melayani dengan kelompok-kelompok gerilya Muslim.

perang berkepanjangan di Afghanistan selama satu dekade di era Uni Soviet telah membunuh dua juta warga setempat dan membuat yang lain tujuh juta rumah tangga. Di bidang Uni Soviet, jumlah korban tewas mencapai lebih dari 14 ribu.

Deklarasi Putin ditransmisikan setelah Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan bahwa pasukan Amerika Serikat tampak ke "mortgage" Afghanistan yang melarikan diri dari Grup Taliban ke negara-negara Asia Tengah.

Dalam kunjungan ke Hungaria, Lavrov mengatakan bahwa Amerika Serikat mencoba untuk meyakinkan negara-negara Asia Tengah untuk menampung pengungsi Afghanistan yang digunakan untuk bekerja untuk misi diplomatik Washington.

Lavrov tidak mengerti mengapa orang-orang yang bekerja untuk misi diplomatik AS tidak segera dibawa ke negeri Paman Sam.

"Afghanistan yang telah bekerja dengan UU AS mungkin telah mengalami pemeriksaan keamanan. Mengapa Amerika Serikat mengambil bulan untuk memberi mereka visa?" tanya Lavrov.

Sekitar 1.500 warga Afghanistan telah melarikan diri ke Uzbekistan setelah Taliban memerintah di Kabul pada 15 Agustus. Pekan lalu, Putin telah mempertanyakan mengapa negara-negara Barat berusaha untuk menempatkan pengungsi Afghanistan di Asia Tengah.