Pandemi COVID19 menyebabkan penduduk Australia, termasuk beberapa orang Indonesia, kehilangan pekerjaan. Beberapa warga Indonesia kini memberikan bantuan kepada para korban. Meliana Shunens adalah salah satu warga negara Indonesia yang menyayangkan keadaan darurat work and residence permit (WHV) di Australia Utara, terutama mereka yang kehilangan pekerjaan karena pembatasan bisnis lokal. Hingga pekan lalu, Meliana mengaku sudah memberikan 77 kotak makanan Indonesia yang disiapkannya.
"Saya melihat ketua WHV grup WhatsApp pusing setelah menganggur. Saya pikir anak-anak ini kekurangan waktu karena hal ini, kebanyakan orang abnormal harus menganggur," katanya. Hal pertama yang harus ditanyakan adalah rencana WHV. "Suami saya mengatakan bahwa dia tidak khawatir tentang pengeluaran kami, tetapi kekayaan saya. Dia khawatir jika saya keluar, saya akan terkena dan terinfeksi virus di masa depan," kata Meliana Nata Sisalim dari ABC News.
.Kemudian, ia mengumumkan niatnya melalui grup WhatsApp yang terdiri dari headline WHV dan beberapa siswa. "Saya menyelenggarakan makan malam dan membiarkan orang yang membutuhkan memberi tahu saya tentang hal itu melalui saluran pribadi, karena ... dalam budaya kita, terkadang beberapa orang merasa malu atau bergengsi. Ada banyak jawaban, seperti "Saya pikir Daftar", "Apakah makanan yang benar-benar gratis?"
“Faktanya ada yang membantu. Sepertinya ada tiga anggota WHV, masing-masing menyumbang 100 dolar Australia, lebih dari satu juta rupee. Seperti yang dikatakan Meliana, dia kemudian menghabiskan uang itu untuk empat anggota WHV yang hampir tidak memiliki bahan makanan. segi kebutuhan keluarga.“Empat orang menganggur.Mereka juga punya nasi dingin di kulkas," katanya. Jadi saya membelikan makanan untuk empat orang Indonesia yang tidak memiliki pekerjaan atau mobil. Meliana mengatakan bahwa tindakan cepat diperlukan untuk membantu orang lain, terutama mengingat Australia sedang dalam pandemi COVID19. Ada kekurangan pekerjaan selama periode tersebut.