Jumat, 23 Juli 2021

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI akan bekerja sama dengan OVO untuk memberikan pinjaman ekuitas kepada usaha kecil

 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI akan bekerja sama dengan OVO untuk memberikan pinjaman ekuitas kepada usaha kecil, menengah dan mikro yang terkena dampak pandemi COVID-19. Kartu EVP BRI dan pinjaman digital Vibawa Prasetiavan menyatakan bahwa pandemi Covid19 mendorong perbankan untuk bekerja sama dengan lembaga keuangan lainnya. mekanisme. “Kami ingin menandatangani letter of intent dengan OVO pagi ini, dan kami akan menghubungi OVO pagi ini,” katanya dalam pidato fintech-nya

 Pinjaman digital membantu usaha kecil, menengah dan mikro mendukung pemulihan ekonomi negara . Kerja sama ini disinkronkan dengan program Credito Digital UMKM (digiKU). Rencana tersebut merupakan hasil kerjasama Himpunan Bankir Nasional (Himbara) dengan Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan. Kementerian Perekonomian menginvestasikan dan mengkoordinasikan penyediaan layanan kepada usaha kecil, menengah dan mikro melalui platform online.

 Vibawa menyatakan bahwa digiKu memberikan pinjaman sebesar Rs 3.604 crore pada 23 Oktober 2020. Batas kredit yang disetujui kini mencapai Rp 959,49 miliar. Pinjaman tersebut dikeluarkan pada tanggal 35.158 debitur kecil, menengah dan mikro. "Seperti Himbara, kami telah mengintegrasikan e-commerce dengan batas kredit 3600 crore," katanya. Fungsi DigiKu saat ini tersedia melalui berbagai layanan e-commerce dan dompet digital.

 Ini termasuk Gojek, Traveloka, Tokopedia, Shopee dan Bukalapak. Kedepannya, digiKU akan berkembang bersama OVO, Blibli, Lazada dan Dana. Pada saat yang sama, Natasha Ardiani, wakil presiden OVO yang bertanggung jawab atas pinjaman, mengumumkan bahwa produk tersebut akan dikomersialkan pada akhir periode pelaporan. Kemudian lebih dari 550.000 unit UMKM di ekosistem OVO dapat mengakses layanan tersebut.

 “Kerja sama ini merupakan kerjasama antara perbankan dan financial technology yang bertujuan untuk mempercepat transformasi digital, tentunya dalam hal ini bertujuan untuk membantu usaha kecil, menengah dan mikro tumbuh dan berkembang,

 Melalui layanan ini, usaha kecil, menengah, dan mikro yang terdampak pandemi dapat memperoleh pinjaman modal hingga Rp 20 miliar. Jangka waktu kredit sekarang berkisar dari 1 bulan hingga 12 bulan, dan seluruh proses aplikasi diproses secara digital."Tentu saja, kami mematuhi prinsip kebijaksanaan dan berapa banyak permintaan yang kami miliki saat kami membayar."