Unit penugasan percepatan penanganan kota Covid-19 Sorong Jumat, 16 Juli 2021 mengumumkan jumlah orang yang dikonfirmasi positif Covid-19 di kota Sorong melompat tajam dalam dua hari terakhir. Lonjakan ini karena meningkatnya 22 kasus positif Covid-19. Sementara itu sehari sebelum Kamis, 15 Juli, 2021 Satuan Tugas mengumumkan penambahan 302 warga negara positif Covid-19.
Juru bicara (juru bicara) Satuan Tugas untuk menangani penanganan Covid-19 Sorong, Rudy Laku menjelaskan, dari hasil pemeriksaan 22 sampel yang diterima oleh semua Covid-19 secara positif dikonfirmasi, sehingga total dikonfirmasi secara positif di kota Sorong sejak Awal dari virus Corona yang meluas awal Maret 2020 telah mencapai 3.990 (tiga ribu sembilan ratus sembilan puluh) kasus.
Untuk alasan ini, gugus tugas untuk percepatan Covid-19 Handling City Sorong mengajukan banding kepada warga untuk mempertahankan protokol kesehatan (Proke) untuk bertahan hidup dari ancaman virus korona. Satuan tugas juga memberi tahu bahwa ada tenaga kesehatan yang meninggal sebagai hasil paparan ke Covid-19 tetapi tidak dirinci dari mana layanan kesehatan.
"Dengan penambahan 302 orang kemarin dan hari ini 22 orang, kami mengajukan banding kepada semua orang Sorong, mari kita menjaga protokol kesehatan dari akar rakyat di kota Sorong, selamat dari paparan mereka ke Covid-19. Banyak orang Di rumah sakit, kemudian mereka yang meninggal adalah 69 orang. Kemarin ada 1 perawat yang juga meninggal dan dikubur, "kata Rudy.
Rudy mengatakan, ratusan warga yang dikonfirmasi positif Covid-19 sebagian besar dirawat di rumah sakit di kota Sorong, sementara yang lain melakukan isolasi independen (Isman). Namun, Rudy melanjutkan, ada kabar baik, yaitu 175 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh, sehingga tingkat penyembuhan di kota Sorong meningkat menjadi 93,25 persen.
"Kami juga sedang mempersiapkan Diklat Kampung Salak untuk digunakan sebagai pusat karantina untuk pasien Covid-19 tanpa gejala penyakit bawaan. Kami berharap komunitas kota Sorong terus mematuhi protokol kesehatan dengan selalu menerapkan 5 m, yaitu tangan. Mencuci, selalu menggunakan topeng, menjaga jarak, membatasi mobilitas di luar rumah, dan menghindari kerumunan, "dia menyimpulkan