Minggu, 25 Juli 2021

Indonesia sedang mencari cara untuk mempercepat Kebut Pencapaian Net Zero Emission

 Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Kota Nurbayabakar menyatakan, pemerintah Indonesia akan terus mencari cara untuk mempercepat pencapaian zero net emission. Peta jalan Indonesia bertujuan untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. Dalam acara yang diselenggarakan oleh grup media Media Group Indonesia 2021 Environmental Summit, Manchester City menyatakan bahwa partai politiknya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM), dan sumber energi seperti PT Pertamina, PT PLN, dan National Peserta sektor Komisi Energi (DEN) dan perusahaan akan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. Manchester City menyatakan pada KTT berita grup media: “Indonesia sedang bekerja keras untuk menemukan cara untuk mempercepat tujuan mencapai nol emisi bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat.

” “Indonesia Environmental Summit 2021: Strategi Jangka Panjang (LTS) dan Jangka Panjang Carbon in 2050 Sustainable Development (LCCR)" seri webinar, seperti yang dijelaskan dalam "Paris Agreement", untuk negara-negara di seluruh dunia untuk menilai dampak perubahan iklim. LTS dan LCCR 2050 memberikan pedoman jangka panjang yang akan memandu pelaksanaan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Realisasi emisi nol bersih dicapai dalam rangka kondisi ekonomi yang terus berkembang.

 Kami akan tetap optimis tentang prospek pemulihan pascapandemi dan kebijakan nasional saat ini di semua industri pada tahun 2050, "katanya. Dia mengatakan bahwa dalam skenario yang paling ambisius, yaitu skenario rendah karbon, sesuai kesepakatan Paris, dengan Kehutanan dan penggunaan lahan mendekati arus bersih, dan puncak nasional Indonesia akan dicapai pada tahun 2030.Dia berharap semua industri akan meningkatkan emisi gas rumah kaca pada tahun 2050. Ia juga menambahkan bahwa Presiden Joko Widodo menjabarkan tiga arah strategis yang sangat penting bagi Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim pada pertemuan puncak kepala negara atau pemerintahan bulan lalu. Tujuan Perjanjian Paris dan agenda kemitraan global.

 Selain itu, Indonesia telah menegaskan kembali komitmennya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam operasi bisnis normal hingga 4% pada tahun 2030 melalui dukungan internasional terkait keuangan dan teknologi. Hal ini dapat dicapai melalui kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan, masyarakat dan media. rnya 20302040 dan terus miring hingga 20502060, dimana saat itu Indonesia sudah setingkat dengan negara maju.