Minggu, 25 Juli 2021

Dengan meningkatkan kapasitas produksi, Kapuas Prima Coal (ZINC) melakukan investasi infrastruktur pertambangan

  PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) berencana meningkatkan kapasitas produksi menjadi 20-30% atau 564.000 ton konsentrat. ZINC menggunakan sebagian kredit dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) untuk investasi infrastruktur pertambangan. Pada Juni 2021, ZINC dan Bank Mandiri menandatangani perjanjian untuk menyediakan fasilitas kredit jangka tetap sebesar US$96 juta dan fasilitas kredit tanpa uang tunai sebesar US$14 juta.

 Perjanjian pinjaman telah ditandatangani untuk memberikan batas kredit jangka tetap sebesar 96 juta dolar AS, sebagai berikut: alokasi pembiayaan kembali 23,4 juta dolar AS, modal kerja 10,9 juta dolar AS, belanja modal 36,65 juta dolar AS, dan sisanya sebagian akan menggunakan smelter seng yang sudah selesai senilai 25 juta dolar AS. Harjanto Vijaya, CEO Hoodas Prima Coal, mengatakan belanja modal yang dialokasikan sebesar US$36,65 juta terutama digunakan untuk investasi. Infrastruktur pertambangan untuk meningkatkan kapasitas produksi.

 Mengenai alokasi investasi sebesar 36,65 juta dolar AS, sebagian akan digunakan dalam jangka pendek hingga menengah sesuai dengan rencana penggunaan modal yang disepakati kedua belah pihak. ... Rencana tersebut sejalan dengan peningkatan permintaan kedua belah pihak dari segi kapasitas produksi dan infrastruktur. Kami akan melakukannya,

 Terkait strategi peningkatan kapasitas produksi, Harjanto menyatakan ZINC akan melakukan penambangan bawah tanah dan memperluas serta memperluas jaringan bawah tanah untuk mencapai target deposit. -Melindungi dan mempercepat ekstraksi dan pengolahan bijih. Hingga kuartal pertama tahun 2021, ZINC telah membeli sekitar 25 alat berat dengan nilai antara US$2 juta hingga US$3 juta. Sudah mencapai sekitar 20-30% atau 564.000 ton konsentrat.” Untuk itu, output konsentrat seng diharapkan mencapai 46.000 ton dan 17 konsentrat timbal.500 ton tahun ini