Jumat, 23 Juli 2021

Alasan Penerima Kutim Pada Bea Impor - Export Menurun

 Selama epidemi, pendapatan impor dan ekspor berbagai departemen pemerintah berfluktuasi. Cirinya adalah tarif dan penerimaan pajak konsumsi Tambang Batubara Dongkutai mengalami penurunan dari awal tahun 2020 hingga saat ini. 90% impor industri batubara berasal dari perkebunan kelapa sawit.

 "Penghasilan kami tahun ini sangat rendah, dan mereka tidak benar-benar berasal dari COVID19," kata Udy dalam rapat di Bea Cukai Sanjata, Rabu (2 September). Pasalnya, ekspor batu bara turun pada Maret dan April, dan salah satu importir alat berat berhenti melewati bea cukai Sangattin dan pindah ke Balikpapan. Pada 2020 hanya mencapai Rp 6,3 miliar pada Agustus.

 "Sebenarnya kembali ke importir. Kami hanya bisa bilang akan memberikan pelayanan sesuai prosedur, tapi kembalikan kepada mereka (importir) apa yang mereka pertimbangkan," ujarnya.Dia menjelaskan, pendapatan tarif Sangattinskoy berasal dari impor alat berat, sedangkan ekspor didominasi batu bara. Untuk penyelundupan barang konsumsi ilegal, pihak lain akan terus melakukan langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan pelanggaran. "Konsumsi pada dasarnya masih ilegal.