Pandemi Covid-19 dan pemberlakuan Pembatasan Acara Umum (PPKM) membuat industri pariwisata sulit untuk pindah ke Kota Cirebon. Kepala Dinas Pariwisata Kementerian Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (DKOKP) Cirebon Wandi Sophian SSTP mengakui, beberapa destinasi wisata telah ditutup selama darurat PPKM.
"Hotel dan restoran masih buka. Ini juga terbatas. Bahkan ada dua hotel yang tutup, Apita Express dan Wahaha," katanya, Senin sore (7 Desember). Wandi menjelaskan, kebijakan darurat PPKM masih memungkinkan hotel dan restoran buka, namun beberapa lorong sudah ditutup.
"Jadi konsumen seperti tidak datang," katanya. Wandy mengakui dalam hal ini pendapatan awal industri pariwisata di Kota Cirebon (PAD) turun signifikan. "Jumlah pastinya saya tidak tahu.Mereka mendapatkan rincian lengkap dari departemen keuangan daerah, "katanya.
Wandi berharap setelah darurat PPKM ini, kebijakan pemerintah pusat tentang pemulihan ekonomi industri pariwisata akan terus berlanjut." Industri pariwisata sangat bergantung pada politik. Jika regulasi mendukung ini, kami akan bergerak menuju pemulihan ekonomi. “Wandy juga mengaku Pemprov Jabar sebelumnya sudah memberikan dana insentif bagi tenaga kerja di industri pariwisata. Namun sejauh ini belum jelas. “Ini sudah direncanakan Pemprov Jabar. Belum ada kabar. Mungkin anggaran yang sudah dirumuskan sebelumnya perlu disesuaikan lagi